Jumat, 08 Februari 2013

TAFSIR IBNU KATSIR



      Apa upaya kita untuk memperoleh kemudahan atas kesulitan dalam beragama? Bertanyalah! Inilah kumpulan tanya jawab yang mungkin Anda cari. Soal-soal agama Islam dan guru kita akan menjawabnya dengan sangat singkat, padat, dan jelas. Bersama M. Quraish Shihab Anda akan disuguhkan dengan 1001 soal-soal keislaman yang sangat penting dan patut kita ketahui bersama.


     Quraish berusaha menjawab apa yang beliau ketahui dan pantang untuk menyembunyikan pengetahuan yang dimilikinya karena dia merasa tidak ada celah sedikit pun untuk menolak, karena khawatir beliau dianggap sebagai orang yang menyembunyikan pengetahuan.


     Buku ini pada awalnya merupakan rangkuman dari pertanyaan pembaca harian Republika di sebuah rubrik bernama Dialog Jumat sekitar tahun 1992. Pertanyaan dari pembaca tersebut lalu digabungkan menjadi edisi lengkap yang diterbitkan Lentera Hati.


     Maraknya aneka persoalan dalam agama Islam yang menurut sebagian orang masih memerlukan jawaban atau penjelasan yang memadai. Buku ini menghimpun kumpulan pertanyaan yang diajukan kepada M Quraish Shihab, yang kita kenal sebagai guru, ahli tafsir, juga tokoh yang sangat kaya akan khazanah keilmuan Islam. Di dalam buku ini terdapat banyak sekali poin-poin seputar permasalahan umat yang dikupas, dia antaranya ada tata cara peribadatan, fikih, muamalah, Alquran dan Hadis, dan wawasan keagamaan.


      Penulis di sini bertindak sebagai penata atau yang ia sebut menghidangkan kembali apa yang terserak di kitab-kitab terdahulu, baik dari kalangan ulama salaf hingga ulama modern (kontemporer). Quraish begitu piawai dalam memberikan argumentasi jawaban sesuai porsinya yang tepat dan sesuai. Tidak kurang dan tidak lebih dalam memberikan penjabaran atau ulasan. Saat menjawab, penggunaan dalil Alquran dan Al hadis tetap dikedepankan, sekaligus menggunakan ijtihad para ulama. Bahwa ia berdiri sebagai penengah. Bahwa ia juga menjelaskan ada beberapa perbedaan khilafiah atau perdebatan para ulamanya yang menjadi alternatif jawaban. Ia beranggapan bahwa dalam menjawab persoalan agama tidak sama dengan menjawab pertanyaan lima tambah lima berapa? Akan tetapi sepuluh adalah berapa tambah berapa? Pada pertanyaan pertama hanya ada satu jawaban yang benar. Sedangkan pada pertanyaan kedua penulis memberikan alternatif dari sekian banyak jawaban yang benar

     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar